Bungkam Suara - Marsya Salaabila Utama

 JUDUL RESENSI

IDENTITAS BUKU

1. Judul buku  Bungkam Suara
2. Penulis buku      : J.S Khairen
3. Penerbit      PT Gramedia Widiasarana Indonesia
4. ISBN                   572310001
5. Tahun terbit     22 Desember 2022
6. Jumlah halaman: 376 Halaman

SINOPSIS / RINGKASAN ISI BUKU

Bungkam Suara karya JS Khairen menawarkan sebuah cerita yang seru dengan mengedepankan imajinasi yang luas. Salah satu hal yang membuat novel ini menarik adalah pengenalan negara fiksi bernama Negara Kesatuan Adat Lemunesia (NKAL), sebuah negara yang tidak terdeteksi di peta dunia dan menganggap dunia yang ada saat ini sebagai Dunia Luar.

Cerita dalam Bungkam Suara karya JS Khairen berfokus pada sejarah dan dinamika politik NKAL. Pada awalnya, NKAL terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil yang kemudian bersatu untuk membentuk sebuah negara atau kerajaan besar.

Sistem kepemimpinan NKAL pun unik, dengan adanya pemimpin tertinggi yang terdiri dari Raja Utama dan Pemangku Adat. Raja dipilih secara bergilir bergantian dari masing-masing Kerajaan, sedangkan Pemangku Adat dipilih langsung oleh rakyat setiap delapan tahun sekali.

Namun, sistem kepemimpinan yang unik ini menimbulkan konflik di dalam NKAL. Salah satu pemantik permasalahan yang paling mencolok adalah adanya Hari Bebas Bicara (HBB). HBB adalah satu hari di mana rakyat boleh berbicara secara bebas tanpa takut konsekuensi hukum.

Meskipun pada awalnya terdengar sebagai langkah yang demokratis, HBB menjadi bumerang ketika disalahgunakan untuk fitnah dan pecah belah negara. Konflik-konflik ini membawa ketegangan dari akar hingga ke ujung pemerintahan.

KELEBIHAN/KEUNGGULAN BUKU
1. Novel ini berhasil membangkitkan rasa penasaran pembaca melalui tema politik dan kekuasaan yang disajikan dengan cerdas, seolah memberikan sindiran tajam terhadap realitas yang ada di dunia nyata.

2. World building dalam cerita ini menggabungkan elemen dunia nyata dan fantasi dengan teknologi yang lebih canggih daripada yang kita miliki saat ini. Tema cyberpunk dan fantasi yang diusung tentunya memberikan kejutan dan menarik perhatian pembaca.

3. Konsep "Hari Bebas Bicara" yang diadakan sekali setahun dalam kisah Bungkam Suara adalah ide yang menarik, berbeda dengan sistem demokrasi di Indonesia, di mana masyarakat dapat mengungkapkan opini, pendapat, sinisme, dan sarkasme setiap hari.

4. Narasi dalam cerita ini secara halus menyindir kepemimpinan otoriter dan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjatuhkan individu-individu yang jujur, seperti Pemangku Adat. Pendekatan ini mencerminkan kondisi yang terjadi di dunia nyata.

 

 

KEKURANGAN/KELEMAHAN BUKU

1. Beberapa karakter yang awalnya saya anggap karismatik dalam cerita ini tampak tidak berkembang dengan baik. Mereka seolah hanya hadir tanpa memberikan dampak yang signifikan, seperti halnya karakter Prof. Terang yang akhirnya kurang menonjol di akhir cerita. Dalam cerita ini terdapat banyak sekali karakter yang kompleks, dan hal tersebut dapat membuat bingung pembaca. Pengembangan karakter yang lebih mendalam dan memfokuskan pada beberapa karakter utama dapat membantu ikatan emosional pembaca dan cerita. 
2. Konflik utama dalam cerita ini berfokus pada permasalahan ayah karakter utama, Timmy atau Jujur Timur, yang berusaha membersihkan nama ayahnya, Hendi Timur. Namun, alur cerita terasa kehilangan arah dan berlarut-larut tanpa kejelasan, sehingga sosok Hendi tetap terasa samar.
3. Menurut saya, ending dalam cerita ini kurang memuaskan, meskipun berhasil membangkitkan rasa penasaran baru bagi pembaca.

 

KESIMPULAN

Kesimpulan dari teks tersebut adalah bahwa novel ini memiliki kelebihan yang menarik, seperti tema semi-politik yang menggugah rasa penasaran, world building yang menggabungkan dunia nyata dan fantasi dengan elemen cyberpunk, serta konsep "Hari Bebas Bicara" yang kontras dengan sistem demokrasi. Namun, novel ini juga memiliki kelemahan, termasuk karakter-karakter yang kurang berkembang dan konflik yang terkesan kehilangan fokus, serta ending yang tidak memuaskan meski menimbulkan rasa penasaran baru. Secara keseluruhan, novel ini menawarkan elemen menarik tetapi juga menghadapi beberapa kekurangan dalam pengembangan cerita dan karakter.

RESENSATOR (NAMA YANG MEMBUAT RESENSI): Marsya Salsabila Utama.

KELAS: X.3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anonymous Crush - Aira Oktaviani

Sepasang luka yang berakhir duka - Ista Rizkina Putri

Asal mula candi Borobudur - Intan Aura