Hi Berlin 1998 - Shivia Almira
IDENTITAS BUKU
SINOPSIS / RINGKASAN ISI BUKU
Menjadi seorang anak bungsu tidak membuat Sakeza Labiru sekali pun terlintas akan menyukai laki laki yang lebih muda dari usianya. Kriteria untuk menjadi pacarnya sudah jelas, laki laki yang lebih tua atau seumuran dengannya. Namun, kehadiran sosok laki laki bermata biru itu, tiba-tiba mengacaukan pertahanan hatinya.
"Lah, kamu biasanya dipanggil 'adek', sekarang dipanggil 'Kakak'?"
"Sakeza naksir brondong? adik kelas?"
Kata orang, usia hanyalah angka. Jadi, akankah prinsip Sakeza itu terpaksa runtuh demi seorang jan Adam, laki laki blasteran Jerman yang usianya lebih muda darinya?
KELEBIHAN/KEUNGGULAN BUKU
Menunjukkan perspektif dari kedua tokoh utama
Bahasa yang digunakan mudah dipahami tetapi tidak membosankan
Plot nya ringan cocok untuk dibaca tidak terlalu berat
KEKURANGAN/KELEMAHAN BUKU
Kertas nya tipis jadi mudah rusak atau robek
KESIMPULAN
Sakeza yang awalnya tidak berniat menyukai laki laki yang lebih muda dan ingin lebih fokus untuk belajar. Tapi, dengan hadirnya Jan Adam laki laki bermata biru blasteran itu prinsip awal Sakeza runtuh. Dan seiring berjalan nya waktu Sakeza mulai menerima fakta bahwa ia menyukai adik kelas nya itu. Semenjak ada Adam, Sakeza menjadi lebih produktif dari sebelumnya. Sakeza banyak mengikuti kegiatan dan belajar bersama Adam, Sakeza juga diterima di kampus impian nya. Sakeza dan Adam pernah berpisah tapi, takdir menyatukan kembali. Dan setelah perjalanan panjang yang di bumbui konflik konflik kecil yang mereka lalui berdua dan tentunya tidak mudah. Akhirnya Sakeza dan Adam berada di fase terikat oleh pernikahan.
RESENSATOR : Shivia Almira
KELAS : X.3
Komentar
Posting Komentar